, Singapore
336 views

Apa yang perlu diketahui tentang teknologi G3-PLC

G3-PLC merupakan masa depan jaringan listrik Asia.

Perubahan radikal menyapu pembangkit energi dan sistem distribusi di seluruh dunia. Adopsi cepat sumber energi terbarukan mempunyai arti bahwa jaringan listrik harus menjadi lebih pintar, dan perusahaan energi harus menemukan teknologi yang tepat untuk mengimbangi kebiasaan konsumsi energi dari konsumen yang cepat berubah.

"Jaringan listrik besok akan sangat berbeda," kata Bernard Lassus, chairman dari G3-PLC Alliance.

“Manajemen jaringan ini akan sangat berbeda. Kami akan membutuhkan data untuk mengelola jaringan ini,” katanya, berbicara di sela-sela pertemuan umum tahunan Alliance di Paris, Prancis. Lassus mencatat bahwa semakin populernya sumber energi terbarukan, seperti meningkatnya penggunaan sel photovoltaic, berarti bahwa bahkan konsumen biasa sekarang dapat menjadi produsen energi.

Teknologi telah mengaburkan garis antara produsen energi dan konsumen. Dengan latar belakang perubahan ini, Aliansi G3-PLC menganjurkan manajemen jaringan yang efisien melalui penggunaan teknologi komunikasi yang cerdas dan andal.

Solusi mutakhir

G3-PLC, atau 3rd Generation Power Line Communication, adalah solusi plug-and-play yang menggunakan jaringan listrik yang ada untuk membawa informasi, sehingga meminimalisir instalasinya. Pembangkit merupakan solusi radio free yang memungkinkan konsumen untuk secara efektif memantau dan mengelola konsumsi listrik mereka. Marc Delandre, general secretary G3-PLC Alliance, menyoroti bahwa G3-PLC merupakan suatu standar global yang tidak memerlukan biaya lisensi.

"G3-PLC akan tetap ada dalam 20 atau 40 tahun, karena ini adalah teknologi yang matang tetapi masih berkembang, yang akan selalu kompatibel dengan versi sebelumnya," tambahnya. Teknologi ini digunakan di seluruh dunia dalam pengukuran cerdas, manajemen energi rumah, penerangan jalan, energi terbarukan, dan tempat pengisian kendaraan listrik.

Lassus mencatat bahwa 1 juta produk G3-PLC ada di lapangan hari ini. Alliance bertujuan untuk memiliki 10 juta pada 2017, dan 100 juta pada 2020. G3-PLC Alliance adalah konsorsium yang dibuat pada 2011 oleh 12 anggota pendiri untuk menstandarisasi dan mempromosikan teknologi G3-PLC pada skala dunia.

Alliance memiliki lebih dari 70 perusahaan anggota saat ini, termasuk dari Jepang, Singapura, Cina, India dan Taiwan.

PT Jawa Satu Power mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga LNG sebesar 1.760 MW di Indonesia

Pembangkit ini dapat memproduksi listrik untuk 4,3 juta rumah tangga.

Barito Wind Energy mengakuisisi mayoritas saham di PT UPC Sidrap Bayu Energi

Perusahaan ini akan memegang saham sebesar 99,99% di perusahaan tersebut.

Grup NEFIN bekerja ekstra keras dalam mengejar proyek-proyeknya

CEO Glenn Lim menjelaskan bagaimana keterlambatan berubah menjadi hal baik karena perusahaan bertujuan mencapai kapasitas 667 MW pada 2026.

Summit Power International menyediakan dukungan LNG yang vital untuk Bangladesh

Tanpa pasokan listrik cross-border, LNG diperlukan oleh negara yang menghadapi kendala geografis untuk menerapkan sumber energi terbarukan.

JERA, mitra unit PT PLN untuk pengembangan rantai nilai LNG

MOU juga mencakup studi kemungkinan konversi ke hidrogen, rantai nilai amonia.

VOX POP: Bagaimana teknologi vehicle-to-grid dapat meningkatkan transisi energi?

Teknologi vehicle-to-grid (V2G) dipandang sebagai inovasi revolusioner menuju ketahanan jaringan listrik dan peningkatan transisi energi yang kokoh.

IDCTA: Partisipasi global dapat meningkatkan penjualan kredit karbon Indonesia

Pasar karbon Indonesia yang baru dibuka memiliki sebanyak 71,95% kredit karbon yang belum terjual pada akhir 2023.

Bagaimana Asia Tenggara dapat mencapai potensi biogasnya

Kawasan ini hanya memiliki sekitar satu gigawatt kapasitas dengan Thailand, Indonesia, dan Malaysia memimpin dalam hal produksi.