, Singapore
396 views

Apa yang perlu diketahui tentang teknologi G3-PLC

G3-PLC merupakan masa depan jaringan listrik Asia.

Perubahan radikal menyapu pembangkit energi dan sistem distribusi di seluruh dunia. Adopsi cepat sumber energi terbarukan mempunyai arti bahwa jaringan listrik harus menjadi lebih pintar, dan perusahaan energi harus menemukan teknologi yang tepat untuk mengimbangi kebiasaan konsumsi energi dari konsumen yang cepat berubah.

"Jaringan listrik besok akan sangat berbeda," kata Bernard Lassus, chairman dari G3-PLC Alliance.

“Manajemen jaringan ini akan sangat berbeda. Kami akan membutuhkan data untuk mengelola jaringan ini,” katanya, berbicara di sela-sela pertemuan umum tahunan Alliance di Paris, Prancis. Lassus mencatat bahwa semakin populernya sumber energi terbarukan, seperti meningkatnya penggunaan sel photovoltaic, berarti bahwa bahkan konsumen biasa sekarang dapat menjadi produsen energi.

Teknologi telah mengaburkan garis antara produsen energi dan konsumen. Dengan latar belakang perubahan ini, Aliansi G3-PLC menganjurkan manajemen jaringan yang efisien melalui penggunaan teknologi komunikasi yang cerdas dan andal.

Solusi mutakhir

G3-PLC, atau 3rd Generation Power Line Communication, adalah solusi plug-and-play yang menggunakan jaringan listrik yang ada untuk membawa informasi, sehingga meminimalisir instalasinya. Pembangkit merupakan solusi radio free yang memungkinkan konsumen untuk secara efektif memantau dan mengelola konsumsi listrik mereka. Marc Delandre, general secretary G3-PLC Alliance, menyoroti bahwa G3-PLC merupakan suatu standar global yang tidak memerlukan biaya lisensi.

"G3-PLC akan tetap ada dalam 20 atau 40 tahun, karena ini adalah teknologi yang matang tetapi masih berkembang, yang akan selalu kompatibel dengan versi sebelumnya," tambahnya. Teknologi ini digunakan di seluruh dunia dalam pengukuran cerdas, manajemen energi rumah, penerangan jalan, energi terbarukan, dan tempat pengisian kendaraan listrik.

Lassus mencatat bahwa 1 juta produk G3-PLC ada di lapangan hari ini. Alliance bertujuan untuk memiliki 10 juta pada 2017, dan 100 juta pada 2020. G3-PLC Alliance adalah konsorsium yang dibuat pada 2011 oleh 12 anggota pendiri untuk menstandarisasi dan mempromosikan teknologi G3-PLC pada skala dunia.

Alliance memiliki lebih dari 70 perusahaan anggota saat ini, termasuk dari Jepang, Singapura, Cina, India dan Taiwan.

KS Orka memperluas kapasitasnya melewati 200 MW lewat proyek Sorik Marapi

Ini menjadi tonggak penting bagi salah satu proyek listrik bersih terbesar di Indonesia.

CPI kembangkan biomassa bambu ke proyek hybrid yang lebih besar

Warga lokal menggerakkan inisiatif energi terbarukan berbasis komunitas di Indonesia.

Bagaimana Jepang dapat menghidupkan kembali komitmennya pada energi terbarukan

Negara tersebut menghadapi tantangan dari sisi sistem maupun regulasi.

Kawasan Asia-Pasifik perlu selaraskan rencana energi dan pusat data

Akses terhadap energi terbarukan menjadi kunci bagi perluasan pasar.

APAC memimpin pertumbuhan energi nuklir

Ketegangan geopolitik dan harga bahan bakar fosil mendorong upaya diversifikasi.

Peralihan China dari batu bara ke hidrogen terhambat oleh biaya tinggi dan keterbatasan infrastruktur.

Hidrogen hijau membutuhkan pasokan energi terbarukan yang besar dan penyimpanan yang mahal.

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.