, Korea

KEPCO Korea Selatan terpilih untuk proyek nuklir milik Arab Saudi

Pengumuman pemenang dan penandatanganan JV akan dilakukan pada 2019.

Pemerintah Arab Saudi telah memilih perusahaan energi milik negara Korea Selatan, Korea Electric Power Corporation (KEPCO) di antara penawar lainnya yaitu dari Amerika Serikat, Prancis, Cina dan Rusia yang mengajukan tawaran untuk proyek nuklir. Pemenang akan diumumkan pada 2019 dan penandatanganan perusahaan patungan atau joint venture (JV) untuk pembangunan fasilitas akan dilaksanakan pada 2019.

Arab Saudi bertujuan untuk mendiversifikasi bauran energi sehingga dapat mengekspor lebih banyak minyak mentah daripada membakarnya untuk menghasilkan listrik.

Kerajaan Arab Saudi berencanamembangun hingga 17,6 GW kapasitas nuklir (yaitu sekitar 16 reaktor) pada 2032. Pembangkit nuklir pertama diharapkan akan dibangun pada 2027 dan akan memiliki dua reaktor dengan kapasitas terpasang gabungan antara 2 GW dan 3,2 GW.

Artikel ini awalnya diterbitkan oleh Enerdata.

PT Jawa Satu Power mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga LNG sebesar 1.760 MW di Indonesia

Pembangkit ini dapat memproduksi listrik untuk 4,3 juta rumah tangga.

Barito Wind Energy mengakuisisi mayoritas saham di PT UPC Sidrap Bayu Energi

Perusahaan ini akan memegang saham sebesar 99,99% di perusahaan tersebut.

Grup NEFIN bekerja ekstra keras dalam mengejar proyek-proyeknya

CEO Glenn Lim menjelaskan bagaimana keterlambatan berubah menjadi hal baik karena perusahaan bertujuan mencapai kapasitas 667 MW pada 2026.

Summit Power International menyediakan dukungan LNG yang vital untuk Bangladesh

Tanpa pasokan listrik cross-border, LNG diperlukan oleh negara yang menghadapi kendala geografis untuk menerapkan sumber energi terbarukan.

JERA, mitra unit PT PLN untuk pengembangan rantai nilai LNG

MOU juga mencakup studi kemungkinan konversi ke hidrogen, rantai nilai amonia.

VOX POP: Bagaimana teknologi vehicle-to-grid dapat meningkatkan transisi energi?

Teknologi vehicle-to-grid (V2G) dipandang sebagai inovasi revolusioner menuju ketahanan jaringan listrik dan peningkatan transisi energi yang kokoh.

IDCTA: Partisipasi global dapat meningkatkan penjualan kredit karbon Indonesia

Pasar karbon Indonesia yang baru dibuka memiliki sebanyak 71,95% kredit karbon yang belum terjual pada akhir 2023.

Bagaimana Asia Tenggara dapat mencapai potensi biogasnya

Kawasan ini hanya memiliki sekitar satu gigawatt kapasitas dengan Thailand, Indonesia, dan Malaysia memimpin dalam hal produksi.