, Vietnam

TEPCO membeli sebanyak 36,38% dari pembangkit listrik tenaga air 29,7MW di Vietnam

Pembelian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik tenaga air menjadi 2.000-3.000 MW .

TEPCO membeli 36,38% saham di Viet Hydro Pte. Ltd. (Viet Hydro), pemegang saham mayoritas Lao Cai Renewable Energy Joint Stock Company (Lao Cai Renewable Energy), untuk berpartisipasi dalam Pembangkit Listrik San Coc di Provinsi Lao Cai, Vietnam. Pabrik tersebut memiliki total output 29.700 kW atau 29,7 MW .

Melalui sebuah pengumuman, Coc San Hydropower Plant telah beroperasi sejak meluncurkan operasi komersial pada April 2016, didukung oleh perjanjian pembelian daya atau Power Purchase Agreement (PPA) selama 20 tahun dengan Northern Power Corporation, yang merupakan anak perusahaan distribusi listrik dari Vietnam Electricity (EVN).

TEPCO mengatakan pihaknya mengharapkan untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalamannya dari Jepang untuk memperkuat profitabilitas Coc San melalui peningkatan efisiensi.

Langkah ini sejalan dengan langkah TEPCO untuk berinvestasi dalam energi terbarukan, baik di Jepang maupun di luar negeri, di tengah kondisi industri kelistrikan Jepang yang semakin intensif. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan kapasitas total 2-3 juta kW atau 2.000-3.000 MW pembangkit listrik  tenaga air.

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.