Jepang mempercepat penyebaran smart meters-nya setelah adanya gempa Maret
Meteran pintar bagi 80% rumah tangga untuk dikirimkan pada 2015 alih-alih 2020.
“Target awal kami untuk menyebarkan smart meter di Jepang adalah memperkenalkan smart meter untuk semua pengguna di 2020 sedini mungkin. Akan tetapi, setelah terjadi gempa di Jepang, kami akan mempercepat rencana secara drastis dan smart meter akan dipasang, dalam waktu lima tahun, untuk 80% dari total kebutuhan energinya,” kata Takuya Kimura, perwakilan dari Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang selama Singapore International Energy Week.
Menurut BKimura, pemerintah juga tertarik untuk mempromosikan perwujudan visualisasi data konsumsi energi real-time dengan memanfaatkan smart meters dan memperkenalkan tarif listrik untuk mempromosikan "peak-cut" dan "peak-shift."
“Ministry Economy, Trade, and Industry (METI) dan perusahaan yang berkaitan dengan Smart grid telah mendiskusikan bagaimana memanfaatkan data konsumsi energi untuk berkontribusi pada konservasi energi dan menciptakan bisnis baru. Kami mempromosikan pemanfaatan data tidak hanya oleh perusahaan Utilitas tetapi juga pihak ketiga sebagai penyedia layanan baru,” katanya.
“Jadi kami berencana membentuk tim kerja khusus yang terdiri dari pemangku kepentingan untuk menstandarisasi aliran data, format data, keamanan, dan sebagainya. Kami percaya bahwa pemanfaatan data semacam itu akan mewujudkan konservasi energi dan penciptaan industri baru serta pasar yang sangat besar,” katanya.