, Japan
107 views

Jepang mempercepat penyebaran smart meters-nya setelah adanya gempa Maret

Meteran pintar bagi 80% rumah tangga untuk dikirimkan pada  2015 alih-alih 2020.

“Target awal kami untuk menyebarkan smart meter di Jepang adalah memperkenalkan smart meter untuk semua pengguna di 2020 sedini mungkin. Akan tetapi, setelah terjadi gempa di Jepang, kami akan mempercepat rencana secara drastis dan smart meter akan dipasang, dalam waktu lima tahun, untuk 80% dari total kebutuhan energinya,” kata Takuya Kimura, perwakilan dari Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang selama Singapore International Energy Week.

Menurut BKimura, pemerintah juga tertarik untuk mempromosikan perwujudan visualisasi data konsumsi energi real-time dengan memanfaatkan smart meters dan memperkenalkan tarif listrik untuk mempromosikan "peak-cut" dan "peak-shift."

“Ministry Economy, Trade, and Industry (METI) dan perusahaan yang berkaitan dengan Smart grid telah mendiskusikan bagaimana memanfaatkan data konsumsi energi untuk berkontribusi pada konservasi energi dan menciptakan bisnis baru. Kami mempromosikan pemanfaatan data tidak hanya oleh perusahaan Utilitas tetapi juga pihak ketiga sebagai penyedia layanan baru,” katanya.

“Jadi kami berencana membentuk tim kerja khusus yang terdiri dari pemangku kepentingan untuk menstandarisasi aliran data, format data, keamanan, dan sebagainya. Kami percaya bahwa pemanfaatan data semacam itu akan mewujudkan konservasi energi dan penciptaan industri baru serta pasar yang sangat besar,” katanya.

 

KS Orka memperluas kapasitasnya melewati 200 MW lewat proyek Sorik Marapi

Ini menjadi tonggak penting bagi salah satu proyek listrik bersih terbesar di Indonesia.

CPI kembangkan biomassa bambu ke proyek hybrid yang lebih besar

Warga lokal menggerakkan inisiatif energi terbarukan berbasis komunitas di Indonesia.

Bagaimana Jepang dapat menghidupkan kembali komitmennya pada energi terbarukan

Negara tersebut menghadapi tantangan dari sisi sistem maupun regulasi.

Kawasan Asia-Pasifik perlu selaraskan rencana energi dan pusat data

Akses terhadap energi terbarukan menjadi kunci bagi perluasan pasar.

APAC memimpin pertumbuhan energi nuklir

Ketegangan geopolitik dan harga bahan bakar fosil mendorong upaya diversifikasi.

Peralihan China dari batu bara ke hidrogen terhambat oleh biaya tinggi dan keterbatasan infrastruktur.

Hidrogen hijau membutuhkan pasokan energi terbarukan yang besar dan penyimpanan yang mahal.

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.