, Indonesia
104 views
Photo from Plato Technologies Inc.

Pertamina, Karpowership menandatangani kesepakatan untuk infrastruktur energi berkelanjutan

Kesepakatan kemitraan umum ini akan menggunakan teknologi Powership yang canggih.

Pertamina International Shipping (PIS) dan operator powership berbasis Turki, Karpowership, telah menandatangani Kesepakatan Kemitraan Umum (GPA) yang monumental untuk pengembangan infrastruktur energi di Indonesia.

Terbentuk selama COP28, kemitraan ini mencerminkan komitmen bersama kedua belah pihak untuk menyediakan solusi energi yang lebih bersih dan menjadi landasan utama dalam peralihan energi.

Melalui GPA, PIS dan Karpowership akan bekerja sama dalam eksplorasi dan implementasi beberapa inisiatif untuk memperluas lanskap energi di pasar Indonesia dan secara global. Fokus areas mencakup pemanfaatan teknologi Powership yang canggih, aset gas melalui pengkondisian dengan floating liquefied natural gas (FLNG), kolaborasi pada proyek infrastruktur LNG, dan distribusi LNG dalam skala kecil.

ALSO READ: AboitizPower, JBIC ink deal for energy transition cooperation

Selain itu, kedua belah pihak akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai sumber bahan bakar alternatif, seperti hidrogen, amonia, metanol, dan bahan bakar nabati lainnya.

"Kolaborasi ini melibatkan eksplorasi peluang bisnis lain untuk mengoptimalkan aset yang sudah ada, seperti fasilitas mini-LNG terapung dan fasilitas CNG terapung. Kami percaya bahwa pengembangan ini adalah kunci untuk transisi energi karena gas merupakan jembatan menuju energi terbarukan," kata Nicke Widyawati, direktur utama PT Pertamina.

KS Orka memperluas kapasitasnya melewati 200 MW lewat proyek Sorik Marapi

Ini menjadi tonggak penting bagi salah satu proyek listrik bersih terbesar di Indonesia.

CPI kembangkan biomassa bambu ke proyek hybrid yang lebih besar

Warga lokal menggerakkan inisiatif energi terbarukan berbasis komunitas di Indonesia.

Bagaimana Jepang dapat menghidupkan kembali komitmennya pada energi terbarukan

Negara tersebut menghadapi tantangan dari sisi sistem maupun regulasi.

Kawasan Asia-Pasifik perlu selaraskan rencana energi dan pusat data

Akses terhadap energi terbarukan menjadi kunci bagi perluasan pasar.

APAC memimpin pertumbuhan energi nuklir

Ketegangan geopolitik dan harga bahan bakar fosil mendorong upaya diversifikasi.

Peralihan China dari batu bara ke hidrogen terhambat oleh biaya tinggi dan keterbatasan infrastruktur.

Hidrogen hijau membutuhkan pasokan energi terbarukan yang besar dan penyimpanan yang mahal.

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.