, India

Distributor listrik India semakin miskin

Ketidakmampuan mereka untuk membeli daya menarik pemanfaatan dayanya ke bawah.

Seolah-olah kesengsaraan sektor listrik India tidaklah cukup, distributor listrik yang tertekan secara finansial telah menjadi masalah baru di negara tersebut ketika mereka terus mengurangi daya beli. Ketidakmampuan untuk membeli daya dari pembangkit listrik ini telah mendorong para perusahaan pembangkit listrik untuk menderita pemanfaatan kapasitas yang rendah dan menurun - dan para analis menjadi waspada tentang ke mana tren yang mengkhawatirkan ini akan mengarah.

Masalah ini menggarisbawahi pentingnya memastika kesehatan keuangan distributor listrik dalam kondisi prima. “Untuk paruh pertama tahun keuangan yang berakhir Maret 2016, plant load factor (PLF) tenaga batu bara secara keseluruhan di India turun 3,2pp YOY menjadi 60%, dengan perusahaan pembakit listrik milik pemerintah pusat (gencos) jatuh sebanyak 1pp YOY menjadi 72%, perusahaan-perusahaan pembangkit listrik negara turun 5pp menjadi 55% dan perusahaan-perusahaan pembangkit listrik swasta turun 2,3pp menjadi 57%,” kata Rachna Jain, associate director, APAC Energy & Utilities, Fitch Ratings.

“PLF berbasis gas negara untuk periode tersebut tidak berubah pada tingkat rendah sekitar 22%. Peningkatan 7pp dalam PLF perusahaan-perusahaan pembangkit listrik swasta menjadi 19% diimbangi oleh penurunan 5,3pp dalam PLF perusahaan-perusahaan pembangkit listrik pusat menjadi 23% dan penurunan 2,9pp untuk gencos negara menjadi 23%. Utamanya dikarenakan tidak tersedianya bahan bakar yang menyebabkan kapasitas berbasis gas yang mana terdampar atau beroperasi pada tingkat yang terlalu kurang optimal,” kata Jain.

Situasi ini mendorong pemerintah untuk memperkenalkan "paket kebangkitan" pada November 2015 untuk perusahaan distribusi yang tertekan. Meskipun Jain memberikan kesan positif bahwa hal tersebut akan memberikan ruang bernafas, dia memperingatkan bahwa keberhasilan penerapan kenaikan tarif yang memadai dan tepat waktu, serta kerugian aggregate technical and commercial (AT&C) yang lebih rendah akan sangat penting dalam mempertahankan perbaikan struktural.

Secara terpisah, kapasitas pembangkit listrik termal negara ini telah meningkat sebesar 11% selama setahun terakhir menjadi 194GW pada akhir September 2015, didorong oleh penambahan pembangkit listrik tenaga batu bara dan fasilitas milik pribadi.

Hiren Shah, CEO, Global Wind Power, mengatakan masalah yang mirip dengan masalah ini juga melanda sektor tenaga angin. Dalam keinginan mereka untuk mengamankan pesanan, produsen India, termasuk perusahaan multinasional yang telah mendirikan operasi di sini, membuat konsesi dan komitmen yang akan mereka perjuangkan untuk mewujudkannya. "Contohnya termasuk memberikan jaminan yang diperpanjang dan jaminan pembangkit listrik, mendaftar untuk jadwal pengiriman yang agresif, serta menurunkan biaya kontrak pemeliharaan," kata dia menjelaskan.

PT Jawa Satu Power mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga LNG sebesar 1.760 MW di Indonesia

Pembangkit ini dapat memproduksi listrik untuk 4,3 juta rumah tangga.

Barito Wind Energy mengakuisisi mayoritas saham di PT UPC Sidrap Bayu Energi

Perusahaan ini akan memegang saham sebesar 99,99% di perusahaan tersebut.

Grup NEFIN bekerja ekstra keras dalam mengejar proyek-proyeknya

CEO Glenn Lim menjelaskan bagaimana keterlambatan berubah menjadi hal baik karena perusahaan bertujuan mencapai kapasitas 667 MW pada 2026.

Summit Power International menyediakan dukungan LNG yang vital untuk Bangladesh

Tanpa pasokan listrik cross-border, LNG diperlukan oleh negara yang menghadapi kendala geografis untuk menerapkan sumber energi terbarukan.

JERA, mitra unit PT PLN untuk pengembangan rantai nilai LNG

MOU juga mencakup studi kemungkinan konversi ke hidrogen, rantai nilai amonia.

VOX POP: Bagaimana teknologi vehicle-to-grid dapat meningkatkan transisi energi?

Teknologi vehicle-to-grid (V2G) dipandang sebagai inovasi revolusioner menuju ketahanan jaringan listrik dan peningkatan transisi energi yang kokoh.

IDCTA: Partisipasi global dapat meningkatkan penjualan kredit karbon Indonesia

Pasar karbon Indonesia yang baru dibuka memiliki sebanyak 71,95% kredit karbon yang belum terjual pada akhir 2023.

Bagaimana Asia Tenggara dapat mencapai potensi biogasnya

Kawasan ini hanya memiliki sekitar satu gigawatt kapasitas dengan Thailand, Indonesia, dan Malaysia memimpin dalam hal produksi.