, India

Kegagalan jaringan terburuk di India disebabkan oleh curah hujan yang tidak mencukupi

Frekuensi grid turun di bawah 50 jam yang menyebabkan grid pun runtuh, kata sebuah sumber.

India menghadapi salah satu kegagalan jaringan listrik terburuk di dunia. Menurut Ashutosh Pandey, CEO Emergent Ventures, penyedia solusi energi bersih yang berbasis di India, pada hari pertama grid Utara gagal, dan pada hari berikutnya tiga grid juga runtuh.

Dia mengatakan bahwa sementara grid dibuat online dalam waktu singkat, keruntuhan semacam ini menunjukkan kebutuhan mendesak untuk mempromosikan investasi ke sektor listrik.

"Pertumbuhan ekonomi India menuntut pasokan listrik yang besar, namun tidak banyak penambahan kapasitas yang terjadi untuk memenuhi permintaannya. Banyak proyek listrik skala besar macet karena masalah seperti kurangnya persetujuan pemerintah yang tepat waktu, ketersediaan batubara, masalah lingkungan. Ini telah menyebabkan kesenjangan pasokan permintaan yang sangat besar," katanya.

"Tahun ini selama musim panas, hujan yang belum tercukupi mengarah ke pembangkit listrik yang lebih rendah dari pembangkit listrik tenaga air, juga permintaan melonjak karena suhu tinggi selama tahun ini. Hal ini telah menyebabkan frekuensi grid turun di bawah 50 jam menyebabkan grid runtuh," kata dia menambahkan.

"Sektor listrik India bergulat dengan beberapa masalah serius seperti kurangnya penambahan kapasitas, investasi rendah, tingkat subsidi yang tinggi di sektor listrik yang menyebabkan buruknya kesehatan keuangan utilitas negara. India membutuhkan investasi yang mendesak dan agresif ke sektor listrik termasuk menambah kapasitas proyek-proyek listrik baru, investasi dalam sistem transmisi & distribusi, mengadopsi smart grid serta tindakan kebijakan yang kuat untuk menghilangkan subsidi dan hambatan pasar lainnya untuk memastikan masalah seperti itu tidak terjadi lagi di masa depan," kata dia.

PT Jawa Satu Power mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga LNG sebesar 1.760 MW di Indonesia

Pembangkit ini dapat memproduksi listrik untuk 4,3 juta rumah tangga.

Barito Wind Energy mengakuisisi mayoritas saham di PT UPC Sidrap Bayu Energi

Perusahaan ini akan memegang saham sebesar 99,99% di perusahaan tersebut.

Grup NEFIN bekerja ekstra keras dalam mengejar proyek-proyeknya

CEO Glenn Lim menjelaskan bagaimana keterlambatan berubah menjadi hal baik karena perusahaan bertujuan mencapai kapasitas 667 MW pada 2026.

Summit Power International menyediakan dukungan LNG yang vital untuk Bangladesh

Tanpa pasokan listrik cross-border, LNG diperlukan oleh negara yang menghadapi kendala geografis untuk menerapkan sumber energi terbarukan.

JERA, mitra unit PT PLN untuk pengembangan rantai nilai LNG

MOU juga mencakup studi kemungkinan konversi ke hidrogen, rantai nilai amonia.

VOX POP: Bagaimana teknologi vehicle-to-grid dapat meningkatkan transisi energi?

Teknologi vehicle-to-grid (V2G) dipandang sebagai inovasi revolusioner menuju ketahanan jaringan listrik dan peningkatan transisi energi yang kokoh.

IDCTA: Partisipasi global dapat meningkatkan penjualan kredit karbon Indonesia

Pasar karbon Indonesia yang baru dibuka memiliki sebanyak 71,95% kredit karbon yang belum terjual pada akhir 2023.

Bagaimana Asia Tenggara dapat mencapai potensi biogasnya

Kawasan ini hanya memiliki sekitar satu gigawatt kapasitas dengan Thailand, Indonesia, dan Malaysia memimpin dalam hal produksi.