, Philippines

Mereformasi industri listrik Filipina: Apa yang salah?

Implementasi bukanlah satu-satunya penyebab.

Electric Power Industry Reform Act (EPIRA) diselesaikan pada awal 2001, dan selama 12 tahun terakhir telah mengalami banyak kritik.

Selama Power & Electricity Conference 2014 Filipina yang diselenggarakan oleh Terrapinn pada 18 Januari, Roger Buendia, first vice president for trading and marketing, mengatakan bahwa undang-undang tersebut sebuah hal yang baik, akan tetapi implementasinya agak terlambat.

"Saat pasokan sedang berat, EPIRA pun bisa bekerja. Tetapi jika kami menerapkannya 10 tahun setelahnya, tidak berfungsi lagi, karena ada kekurangan pasokan," kata dia.

Ernesto Joseph Nocos, vice president for business development untuk Alsons Energy Development Corporation, setuju bahwa waktu yang salah ditambah dengan implementasinya yang salah harus disalahkan. Dia mengindikasikan, bagaimanapun, bahwa EPIRA mampu mencapai salah satu tujuan utamanya: untuk menghilangkan tantangan dalam menyediakan kapasitas pembangkit dari tangan pemerintah.

Nocos mengatakan bahwa pemerintah tidak memiliki sumber daya yang cukup dan dengan adanya EPIRA, proyek pembangkit listrik dapat masuk dan terus berdatangan di Filipina. 

KS Orka memperluas kapasitasnya melewati 200 MW lewat proyek Sorik Marapi

Ini menjadi tonggak penting bagi salah satu proyek listrik bersih terbesar di Indonesia.

CPI kembangkan biomassa bambu ke proyek hybrid yang lebih besar

Warga lokal menggerakkan inisiatif energi terbarukan berbasis komunitas di Indonesia.

Bagaimana Jepang dapat menghidupkan kembali komitmennya pada energi terbarukan

Negara tersebut menghadapi tantangan dari sisi sistem maupun regulasi.

Kawasan Asia-Pasifik perlu selaraskan rencana energi dan pusat data

Akses terhadap energi terbarukan menjadi kunci bagi perluasan pasar.

APAC memimpin pertumbuhan energi nuklir

Ketegangan geopolitik dan harga bahan bakar fosil mendorong upaya diversifikasi.

Peralihan China dari batu bara ke hidrogen terhambat oleh biaya tinggi dan keterbatasan infrastruktur.

Hidrogen hijau membutuhkan pasokan energi terbarukan yang besar dan penyimpanan yang mahal.

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.