, Philippines

Filipina berjanji untuk mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 75% pada 2030

Negara ini awalnya bertujuan untuk mengurangi emisinya hingga 70%.

Filipina telah menyerahkan Nationally Determined Contribution (NDC) pertamanya ke United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 75% pada 2030.

Negara tersebut menjanjikan 2,71% pengurangan tanpa syarat dan 72,29% bersyarat, dibandingkan dengan skenario bisnis seperti biasa yang memproyeksikan emisi GRK menjadi sebesar 3.340 MtCO2eq pada 2030.

Dalam NDC yang dimaksudkan pada2015, Filipina awalnya berjanji untuk mengurangi emisi GRK sebesar 70% pada 2030. Akan tetapi, negara tersebut kemudian meratifikasi Perjanjian Paris pada2017 dan mensyaratkan bahwa Intended NDC (INDC) tidak boleh secara otomatis diubah menjadi NDC setelah ratifikasi Perjanjian Paris.

Studi mengatakan bahwa emisi CO2 terkait energi di Filipina telah tumbuh rata-rata 7% per tahun sejak 2010.

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.