, Philippines

Meralco mengharapkan pertumbuhan permintaan listrik mencapai 4,5%

Tetapi faktor-faktor seperti inflasi yang lebih tinggi, suku bunga, dan peningkatan atap solar memperlambat konsumsi.

BusinessMirror melaporkan, President dari Manila Electric Co. (Meralco), Oscar Reyes, mengharapkan permintaan listrik tumbuh 4,5-5% dari 2017.

Reyes mencatat bahwa konsumsi di semua segmen konsumen mendorong penjualan energi. Volume naik 5% menjadi 42.102GWh karena basis pelanggan yang lebih tinggi, kondisi ekonomi positif, dan kesediaan listrik yang stabil.

Akan tetapi, menurut laporan itu, ada perkembangan di sektor ini yang dapat memperlambat konsumsi listrik, seperti suhu yang lebih dingin, inflasi yang lebih tinggi, suku bunga, melemahnya peso, dan meningkatnya adopssi atap solar dan penyimpanan energi. 

“Ini adalah headwinds yang berpotensi mempunyai arti bahwa pertumbuhan listrik dapat melambat. Ini  tidak hanya akan berdampak pada  permintaan listrik tetapi juga permintaan untuk produk dan layanan,” kata Reyes. 

PT Jawa Satu Power mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga LNG sebesar 1.760 MW di Indonesia

Pembangkit ini dapat memproduksi listrik untuk 4,3 juta rumah tangga.

Barito Wind Energy mengakuisisi mayoritas saham di PT UPC Sidrap Bayu Energi

Perusahaan ini akan memegang saham sebesar 99,99% di perusahaan tersebut.

Grup NEFIN bekerja ekstra keras dalam mengejar proyek-proyeknya

CEO Glenn Lim menjelaskan bagaimana keterlambatan berubah menjadi hal baik karena perusahaan bertujuan mencapai kapasitas 667 MW pada 2026.

Summit Power International menyediakan dukungan LNG yang vital untuk Bangladesh

Tanpa pasokan listrik cross-border, LNG diperlukan oleh negara yang menghadapi kendala geografis untuk menerapkan sumber energi terbarukan.

JERA, mitra unit PT PLN untuk pengembangan rantai nilai LNG

MOU juga mencakup studi kemungkinan konversi ke hidrogen, rantai nilai amonia.

VOX POP: Bagaimana teknologi vehicle-to-grid dapat meningkatkan transisi energi?

Teknologi vehicle-to-grid (V2G) dipandang sebagai inovasi revolusioner menuju ketahanan jaringan listrik dan peningkatan transisi energi yang kokoh.

IDCTA: Partisipasi global dapat meningkatkan penjualan kredit karbon Indonesia

Pasar karbon Indonesia yang baru dibuka memiliki sebanyak 71,95% kredit karbon yang belum terjual pada akhir 2023.

Bagaimana Asia Tenggara dapat mencapai potensi biogasnya

Kawasan ini hanya memiliki sekitar satu gigawatt kapasitas dengan Thailand, Indonesia, dan Malaysia memimpin dalam hal produksi.