, Thailand

Ratch Thailand mengantongi pinjaman $222 juta untuk 275MW pabrik siklus gabungan Indonesia

Pembangkit ini terikat dengan PPA 20 tahun dengan PLN.

PT Medco Ratch Power Riau, perusahaan patungan yang tidak langsung antara Ratch Thailand dan RH International Singapore, telah mengantongi pinjaman 20 tahun senilai $222 juta untuk pembangunan pembangkit listrik siklus gabungan Riau 275MW di Indonesia.

Menurut pengumuman, perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman dengan Asian Development Bank, International Finance Corporation, MUFG Bank, dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation pada 20 Maret 2019.

Sebelumnya, PT Medco Ratch Power Riau menandatangani perjanjian jual beli listrik (PPA) selama 20 tahun dengan PLN Indonesia.

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.