$500 juta diinvestasikan dalam produksi hidrogen ramah lingkungan di Indonesia
Rencananya mencakup pembangunan pabrik hidrogen hijau senilai US$500 juta di provinsi Aceh.
Black & Veatch telah menetapkan rencana untuk mendukung perluasan pembangkit hidrogen hijau di Indonesia melalui pembangunan pabrik hidrogen hijau senilai US$500 juta di provinsi Aceh.
Melalui studi kelayakan yang dilakukan oleh Augustus Global Investment (AGI), proyek ini dipandang “layak secara teknis dan ekonomis” untuk produksi hidrogen hijau menggunakan elektroliser internal yang ditenagai oleh energi terbarukan yang disuplai oleh jaringan listrik.
Rencananya, pabrik hidrogen hijau ini akan dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe. Diperkirakan pabrik ini akan memproduksi 98,9 ton hidrogen per hari (TPD) dan memiliki kapasitas 300 MW.
Black & Veatch juga memperkenalkan analisa konfigurasi pabrik dan teknologi serta perkiraan biaya secara kasar untuk pembangkit hidrogen yang diharapkan, pemeliharaan, serta penyimpanannya.
“Dengan banyaknya sumber daya energi dan terbarukan yang dimiliki Indonesia, termasuk energi panas bumi, terdapat potensi besar bagi proyek ini untuk menjadi katalis dalam menciptakan ekonomi hidrogen jangka panjang di Indonesia pada dekade mendatang,” kata Narsingh Chaudhary, Presiden Black & Veatch, Asia Pasifik dan India.