ACWA dan PT PLN teken MoU baterai untuk pengembangan hidrogen hijau di Indonesia
Ini juga mencakup proyek penyimpanan pompa untuk fasilitas pembangkit listrik tenaga air.
ACWA Power yang berbasis di Arab Saudi dan penyedia listrik milik negara PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menandatangani nota kesepahaman untuk mengembangkan hidrogen hijau dan penyimpanan baterai untuk energi terbarukan di Indonesia.
Di bawah MoU itu, para pihak akan mempelajari avenue untuk kemitraan termasuk proyek penyimpanan pompa untuk 600 hingga 800 megawatt fasilitas pembangkit listrik tenaga air, empat gigawatt (GW) penyimpanan energi baterai, dan pengembangan fasilitas hidrogen/amonia hijau yang didukung oleh pembangkit listrik tenaga air.
ACWA Power mencatat bahwa Indonesia menargetkan 23% listriknya dihasilkan dari sumber daya terbarukan pada 2025.
READ MORE: ACWA Power, OIA ink MoU to co-invest in 1.5GW wind project in Egypt
Perusahaan tersebut mulai menginjakkan kaki di Indonesia pada Oktober menyusul dua kontrak pembangkit tenaga surya terapung yang diberikan oleh PLN.
PLN memiliki atau mengoperasikan hampir dua pertiga industri pembangkit listrik di Indonesia dengan kapasitas sekitar 65,5GW pada 2021.