, Indonesia
Photo by Pixabay (Pexels).

Indonesia membutuhkan investasi tambahan $8 miliar setiap tahun hingga 2030 guna mencapai nol bersih emisi

Negara ini bertujuan mencapai nol bersih emisi pada 2060.

Dukungan dan kerjasama internasional sangat penting dalam mencapai tujuan iklim Indonesia karena negara itu akan membutuhkan investasi tambahan $8 miliar per tahun hingga 2030 untuk mencapai target nol bersih di 2060. Sebuah jalur yang padat akan modal, menurut Badan Energi Internasional atau International Energy Agency (IEA).

Dalam sebuah laporan, IEA mengatakan tindakan jangka pendek untuk tujuan nol bersih Indoneisa  didasarkan pada energi yang tersedia secara komersial dan yang hemat biaya.

Investasi dalam energi terbarukan dan jaringan listrik akan mencapai sekitar $25 miliar, lebih tinggi dari $20 miliar investasi tahunan yang biasanya dialokasikan Indonesia untuk sektor energinya.

READ MORE: Indonesia’s royalty scheme to drive new coal investment away: report

“Pada 2050, sekitar seperempat dari pengurangan bisa dicapai melalui teknologi yang saat ini belum tersedia secara komersial di Indonesia, termasuk  hidrogen, nuklir, serta karbon,” menurut laporan tersebut.

Untuk menurunkan biaya teknologi, maka perlu dilakukan inovasi secara global. Penyebaran ini di Indonesia juga akan membutuhkan “perencanaan yang terkoordinasi, lintas sektoral, dan jangka panjang di seluruh pasokan, infrastruktur, dan permintaan.”

“Kerja sama internasional, transfer teknologi dan dukungan keuangan akan sangat penting,” kata laporan itu.

 

KS Orka memperluas kapasitasnya melewati 200 MW lewat proyek Sorik Marapi

Ini menjadi tonggak penting bagi salah satu proyek listrik bersih terbesar di Indonesia.

CPI kembangkan biomassa bambu ke proyek hybrid yang lebih besar

Warga lokal menggerakkan inisiatif energi terbarukan berbasis komunitas di Indonesia.

Bagaimana Jepang dapat menghidupkan kembali komitmennya pada energi terbarukan

Negara tersebut menghadapi tantangan dari sisi sistem maupun regulasi.

Kawasan Asia-Pasifik perlu selaraskan rencana energi dan pusat data

Akses terhadap energi terbarukan menjadi kunci bagi perluasan pasar.

APAC memimpin pertumbuhan energi nuklir

Ketegangan geopolitik dan harga bahan bakar fosil mendorong upaya diversifikasi.

Peralihan China dari batu bara ke hidrogen terhambat oleh biaya tinggi dan keterbatasan infrastruktur.

Hidrogen hijau membutuhkan pasokan energi terbarukan yang besar dan penyimpanan yang mahal.

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.