, Indonesia
Source: Pok Rie (Pexels)

Indonesia mengantongi pinjaman $500 juta untuk sektor energi, Green Recovery

Pinjaman tersebut disetujui oleh Asian Development Bank.

Indonesia mendapatkan pinjaman US$500 juta dari Asian Development Bank (ADB) untuk mendukung sektor energi dan pemulihan hijau.

“Program ini mendukung pemerintah dalam mengimplementasikan kerangka kebijakan untuk mencapai kesinambungan keuangan bagi sektor energi dan peningkatan akses energi, sejalan dengan komitmen terhadap transisi energi bersih,” kata Senior Energy Specialist ADB Yuki Inoue.

“Reformasi juga akan membuka jalan untuk memajukan agenda transisi energi yang lebih luas yang diumumkan oleh Indonesia dan mitra internasionalnya pada pertemuan Group20 yang baru saja selesai.”

Read more: Indonesia’s new regulation speeds up energy transitions

ADB juga akan mengelola pinjaman US$15 juta untuk Sustainable and Inclusive Energy Program, yang didanai oleh Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Infrastructure Fund.

Proyek ini juga mencakup pembiayaan bersama sebesar US$292 juta dari German Development Cooperationdan $60 juta dari Economic Development Cooperation Fund.

KS Orka memperluas kapasitasnya melewati 200 MW lewat proyek Sorik Marapi

Ini menjadi tonggak penting bagi salah satu proyek listrik bersih terbesar di Indonesia.

CPI kembangkan biomassa bambu ke proyek hybrid yang lebih besar

Warga lokal menggerakkan inisiatif energi terbarukan berbasis komunitas di Indonesia.

Bagaimana Jepang dapat menghidupkan kembali komitmennya pada energi terbarukan

Negara tersebut menghadapi tantangan dari sisi sistem maupun regulasi.

Kawasan Asia-Pasifik perlu selaraskan rencana energi dan pusat data

Akses terhadap energi terbarukan menjadi kunci bagi perluasan pasar.

APAC memimpin pertumbuhan energi nuklir

Ketegangan geopolitik dan harga bahan bakar fosil mendorong upaya diversifikasi.

Peralihan China dari batu bara ke hidrogen terhambat oleh biaya tinggi dan keterbatasan infrastruktur.

Hidrogen hijau membutuhkan pasokan energi terbarukan yang besar dan penyimpanan yang mahal.

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.