, Indonesia
155 views
Photo by Karsten Würth on Unsplash

Masdar dan Indonesia menjalin kemitraan untuk memperluas proyek energi terbarukan

Masdar menandatangani perjanjian dengan Pertamina Power Indonesia dan PLN Nusantara Power.

Perusahaan energi yang berbasis di Abu Dhabi, Masdar, menandatangani kemitraan strategis dengan Indonesia untuk meningkatkan proyek energi terbarukan di negara di kawasan Asia Tenggara tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, Masdar mengatakan bahwa mereka menandatangani nota kesepahaman dengan Pertamina Power Indonesia untuk pengembangan proyek tenaga surya, angin, dan hidrogen hijau di Indonesia dan luar negeri, dengan memanfaatkan kemitraan yang ada dengan Pertamina Geothermal Energy.

Perusahaan ini juga menandatangani Perjanjian Studi Pengembangan Bersama (Joint Development Study Agreement) dengan PLN Nusantara Power untuk tahap kedua dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung Cirata guna meningkatkan kapasitasnya hingga 500 megawatt (MW).

ALSO READ: Masdar consortium secures land for 10GW wind project in Egypt

Selain itu, Masdar juga menerima persetujuan untuk melanjutkan pengembangan proyek energi terbarukan hingga dua gigawatt di Nusantara, dengan fase awal melibatkan 200 MW di ibu kota baru tersebut.

"Upaya kami bersama akan mendorong investasi dalam hidrogen hijau, tenaga surya, dan angin untuk menempatkan Indonesia sebagai pemimpin regional dalam transisi energi global," kata CEO Masdar, Mohamed Jameel Al Ramahi.

KS Orka memperluas kapasitasnya melewati 200 MW lewat proyek Sorik Marapi

Ini menjadi tonggak penting bagi salah satu proyek listrik bersih terbesar di Indonesia.

CPI kembangkan biomassa bambu ke proyek hybrid yang lebih besar

Warga lokal menggerakkan inisiatif energi terbarukan berbasis komunitas di Indonesia.

Bagaimana Jepang dapat menghidupkan kembali komitmennya pada energi terbarukan

Negara tersebut menghadapi tantangan dari sisi sistem maupun regulasi.

Kawasan Asia-Pasifik perlu selaraskan rencana energi dan pusat data

Akses terhadap energi terbarukan menjadi kunci bagi perluasan pasar.

APAC memimpin pertumbuhan energi nuklir

Ketegangan geopolitik dan harga bahan bakar fosil mendorong upaya diversifikasi.

Peralihan China dari batu bara ke hidrogen terhambat oleh biaya tinggi dan keterbatasan infrastruktur.

Hidrogen hijau membutuhkan pasokan energi terbarukan yang besar dan penyimpanan yang mahal.

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.