Pangsa batubara dalam bauran energi Indonesia mencapai 64% pada 2022
Porsi energi terbarukan sebesar 20%.
Pangsa batubara dalam bauran energi Indonesia meningkat menjadi 64% dari 61% pada 2022. Pangsa tersebut untuk memenuhi kebutuhan listrik, menyusul kenaikan permintaan listrik sebesar 6,6% secara year-on-year.
Dalam sebuah laporan, Badan Energi Internasional atau International Energy Agency (IEA) mengatakan total 13GW proyek pembangkit listrik tenaga batu bara sedang direncanakan dar 2021 hingga 2023. Namun, Kemitraan Transisi Energi yang Adil atau Just Energy Transition Partnership diharapkan dapat mempercepat penghentian penggunaan batu bara dalam jangka menengah hingga panjang.
“Memang, salah satu langkah kemitraan ini, yang diluncurkan pada November 2022, adalah penghentian pipa pembangkit listrik tenaga batu bara yang direncanakan saat ini,” kata laporan itu.
READ MORE: Indonesia’s new regulation speeds up energy transitions
“Target lain dalam kerangka ini untuk mempercepat dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan termasuk mencapai puncak emisi sektor ketenagalistrikan pada 2030 agar tidak lebih dari 290 (metrik ton karbon dioksida), dan mencapai bagian 34% dari energi terbarukan dalam bauran pembangkit pada 2030 ,” kata laporan itu menambahkan.
Sekitar 20% bauran energi negara ini terdiri dari energi terbarukan yang dipimpin oleh tenaga air, panas bumi, dan biofuel, sementara output berbahan bakar gas mencapai 15%.