Pemerintah Filipina: Pembangkit listrik tenaga air murah sekarang mati
Pemerintah RP menyelidiki pembangkit listrik tenaga batubara untuk mengatasi kekurangan daya di Mindanao.
Berbicara di Power and Electricity World Asia 2012 yang diadakan di Singapura, Board of Investments managing head, Cristino L. Panlilio, mengatakan bahwa sudah tidak ada lagi hari-hari ketika pembangkit listrik tenaga air memasok sebagian besar permintaan daya untuk Mindanao dan beberapa bagian Visayas.
Ada beberapa pembangkit listrik lain di Mindanao, umumnya fasilitas diesel dibangun untuk melengkapi kapasitas tenaga air saat ini, tetapi statistik dari pemerintah menunjukkan bahwa lebih dari setengah energi di wilayah tersebut bersumber dari tenaga air.
“Pembangkit listrik tenaga air murah sekarang mati. Air Terjun Maria Cristina, yang merupakan sumber utama tenaga air di sebagian besar Mindanao, sekarang tidak memiliki kapasitas yang memadai untuk memasok permintaan populasi yang terus bertambah dan ekonomi yang berkembang,” katanya menambahkan bahwa pemerintah RP sekarang secara aktif terlibat dalam mencari investasi untuk pembangkit listrik tenaga batubara di Selatan meskipun terdapat sejumlah pertentangan.
"Publik menentang pembangkit listrik tenaga batubara tetapi pada saat yang sama, tenaga ini adalah salah satu opsi yang layak dipertimbangkan pemerintah untuk mengatasi krisis listrik yang meninggi di Mindanao," katanya Panlilio.
Pemerintah katanya tidak secara aktif terlibat dalam mencari kemitraan dengan perusahaan listrik besar di Filipina seperti SN Aboitiz.