Pendapatan inti Adaro melonjak 140% YoY menjadi $3,01 miliar pada 2022
Pendapatan perusahaan mencapai rekor tertinggi yaitu $8,1 miliar.
PT Adaro Energy Indonesia Tbk (Adaro) membukukan pertumbuhan pendapatan inti sebesar 140% year-on-year menjadi $3,01 miliar pada 2022 didorong oleh harga dan volume penjualan yang kuat.
Dalam sebuah pernyataan, Adaro mengatakan pendapatannya meningkat lebih dari dua kali lipat dan mencapai rekor tertinggi $8,1 miliar selama periode tersebut karena volume penjualan yang lebih tinggi, dan harga jual rata-rata yang lebih tinggi dari tahun ke tahun disebabkan oleh harga batubara yang kuat.
Laba perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi naik 139% menjadi $5 miliar.
READ MORE: What can Adaro Power contribute to the shift to a green economy?
“Adaro mampu memberikan kinerja tinggi yang bersejarah di tahun yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk industri kami [...] Profitabilitas yang kuat akan memungkinkan kami untuk mempercepat proyek transformasi dan membangun Adaro yang lebih besar dan lebih ramah lingkungan,” kata Presiden Direktur dan CEO Adaro Garibaldi Thohir .
Harga jual rata-rata batubara melonjak 74% YoY pada 2022, dengan volume penjualan meningkat 19% menjadi 61,34 juta ton.
Adaro mengalokasikan sekitar $400 juta hingga $600 juta sebagai belanja modal untuk tahun keuangan 2023 yang akan digunakan untuk belanja modal rutin dan perluasan bisnis pertambangan, jasa, dan logistik.