, Indonesia
403 views
Photo by Sojitz Corporation.

PT Jawa Satu Power mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga LNG sebesar 1.760 MW di Indonesia

Pembangkit ini dapat memproduksi listrik untuk 4,3 juta rumah tangga.

PT Jawa Satu Power mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga LNG sebesar 1.760 MW di Indonesia.

Proyek ini terletak di Karawang, yang berjarak 100 kilometer di timur Jakarta, dengan kontrak selama 25 tahun bersama PT PLN sebagai off-taker.

Pembangkit ini dapat menghasilkan listrik yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sekitar 4,3 juta rumah tangga.

"Indonesia mengandalkan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara untuk memenuhi 60% permintaan energinya, dan semakin penting bagi negara ini untuk memperkenalkan solusi baru seperti beralih ke sumber energi terbarukan dan pengembangan pembangkit listrik tenaga gas LNG yang memiliki dampak lingkungan yang lebih rendah," kata Sojitz.

ALSO READ: Cirata floating solar plant powers over 50,000 homes in Indonesia

PT Jawa Satu Power memiliki kepemilikan sebesar 40% oleh  perusahaan milik negara yaitu PT Pertamina, dan 40% oleh Marubeni. Sisanya, sebanyak 20%, dimiliki oleh Sojitz Corporation.

Konsorsium yang dipimpin oleh Pertamina menandatangani perjanjian pembelian selama 25 tahun dengan PT PLN pada Januari 2017, dengan konstruksi pembangunan mulai pada Desember 2018.

Selain pembangkit listrik, konsorsium ini, yang termasuk Mitsui O.S.K Lines, juga menyelesaikan PT Jawa Satu Regas, yang mengembangkan unit penyimpanan dan regasifikasi terapung dengan kapasitas penyimpanan sebesar 170.000 meter kubik.

KS Orka memperluas kapasitasnya melewati 200 MW lewat proyek Sorik Marapi

Ini menjadi tonggak penting bagi salah satu proyek listrik bersih terbesar di Indonesia.

CPI kembangkan biomassa bambu ke proyek hybrid yang lebih besar

Warga lokal menggerakkan inisiatif energi terbarukan berbasis komunitas di Indonesia.

Bagaimana Jepang dapat menghidupkan kembali komitmennya pada energi terbarukan

Negara tersebut menghadapi tantangan dari sisi sistem maupun regulasi.

Kawasan Asia-Pasifik perlu selaraskan rencana energi dan pusat data

Akses terhadap energi terbarukan menjadi kunci bagi perluasan pasar.

APAC memimpin pertumbuhan energi nuklir

Ketegangan geopolitik dan harga bahan bakar fosil mendorong upaya diversifikasi.

Peralihan China dari batu bara ke hidrogen terhambat oleh biaya tinggi dan keterbatasan infrastruktur.

Hidrogen hijau membutuhkan pasokan energi terbarukan yang besar dan penyimpanan yang mahal.

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.