, Japan
Photo from J-Power

Japanese firms to study floating vertical axis wind turbines

This will be considered a “game-changing next-generation” technology.

A Japanese consortium has been selected to conduct a feasibility study on large-scale floating vertical axis wind turbines. This is part of the New Energy and Industrial Technology Development Organization’s efforts to advance floating offshore wind technology.

The consortium is composed of Albatross Technology Inc., Electric Power Development Co., Ltd., Tokyo Electric Power Company Holdings, Inc., Kawasaki Kisen Kaisha, Ltd., and Sumitomo Heavy Industries Marine & Engineering Co., Ltd.

“This feasibility study aims to verify the viability of large-scale commercial vertical axis (floating axis) wind turbines, where both the turbine and floating foundation rotate together, as a game changing next-generation technology for floating offshore wind turbines,” a joint statement read.

The companies will design large-scale vertical axis wind turbines for basic design approval. 

According to the consortium, these turbines offer similar efficiency to conventional wind turbines, whilst using smaller and cheaper floating platforms. Their adaptability to different water depths and seabed conditions could lead to widespread use and lower costs, it added.

“As Japan pushes to make renewable energy a primary power source, expectations for offshore wind power are high. Given the limited shallow coastal waters around Japan, there is a pressing need to commercialise floating offshore wind technology,” the companies said.

Follow the link s for more news on

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.