, Indonesia
413 views
Photo by hoinommm via Pexels

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

ACEN yang berbasis di Filipina telah menjalin kemitraan strategis dengan PT Barito Renewables Energy Tbk untuk mempercepat pengembangan proyek energi terbarukan angin di seluruh Indonesia.

Dalam pernyataannya, ACEN menyebutkan bahwa kemitraan ini akan dijalankan melalui anak perusahaannya, ACEN Indonesia Investment Holdings Pte. Ltd., dan anak perusahaan Barito Renewables, PT Barito Wind Energy. Kerja sama ini juga memperkuat akuisisi tiga proyek energi angin di Sulawesi Selatan, Sukabumi, dan Lombok yang memiliki kapasitas total 320 megawatt dan akan dilengkapi dengan penyimpanan baterai untuk meningkatkan stabilitas jaringan listrik, tambah perusahaan tersebut.

“Kemitraan eksklusif dengan Barito Renewables ini merupakan langkah berani dalam komitmen kami untuk memajukan sektor energi terbarukan di Indonesia. Ini tidak hanya sejalan dengan strategi pertumbuhan ACEN di kawasan ini, tetapi juga mencerminkan dedikasi kami dalam mendorong solusi energi yang inovatif dan berkelanjutan,” kata Patrice Clausse, chief investment officer grup ACEN.

“Kemitraan eksklusif kami dengan ACEN merupakan langkah penting untuk mewujudkan misi kami dalam mendorong pertumbuhan energi berkelanjutan di Indonesia. Langkah strategis ini menegaskan komitmen kami untuk memelopori solusi energi terbarukan dan berkontribusi pada masa depan yang lebih hijau,” kata CEO Barito Renewables, Hendra Tan.

 

Follow the link for more news on

KS Orka memperluas kapasitasnya melewati 200 MW lewat proyek Sorik Marapi

Ini menjadi tonggak penting bagi salah satu proyek listrik bersih terbesar di Indonesia.

CPI kembangkan biomassa bambu ke proyek hybrid yang lebih besar

Warga lokal menggerakkan inisiatif energi terbarukan berbasis komunitas di Indonesia.

Bagaimana Jepang dapat menghidupkan kembali komitmennya pada energi terbarukan

Negara tersebut menghadapi tantangan dari sisi sistem maupun regulasi.

Kawasan Asia-Pasifik perlu selaraskan rencana energi dan pusat data

Akses terhadap energi terbarukan menjadi kunci bagi perluasan pasar.

APAC memimpin pertumbuhan energi nuklir

Ketegangan geopolitik dan harga bahan bakar fosil mendorong upaya diversifikasi.

Peralihan China dari batu bara ke hidrogen terhambat oleh biaya tinggi dan keterbatasan infrastruktur.

Hidrogen hijau membutuhkan pasokan energi terbarukan yang besar dan penyimpanan yang mahal.

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.