, India

Tata’s tornado

Indonesia may be known as ‘The land below the wind', but for foreign players in the power market, conditions are about to get a whole lot stormier. Tata Power may well be headed directly into the storm if Indonesia's energy minister, Purnomo Yusgiantoro, carries through on his plans to renegotiate coal contracts with its overseas buyers, which could lead to higher royalty payments. Indonesia is the world's largest producer of thermal coal, and thermal coal is used to produce almost 70% of the total electricity output in India.
Like many other Indian and Chinese power companies, Tata has acquired significant stakes in a number of mining interests in Indonesia: last year, it bought 30% stake in PT Kaltim Prima Coal and PT Arutmin Indonesia for $1.3 billion. And as demand for power intensifies back home, in the face of rapidly advancing coal prices, they are keen to increase extraction.
 

Indonesia's energy minister Purnomo Yusgiantoro is reported to have said his government is in favour of a change in existing mining contracts after prices of various commodities, including coal and iron ore, almost doubled in the past year.
the mineable reserves in Indonesia total 1.2 billion tonnes.

As the largest private sector generator in India by capacity, with an aggregate capacity of

2,379 MW and a 49% stake in distribution company North Delhi Power Limited, Tata is under pressure to find swift and innovative ways to boost supply. Amidst a changing regulatory environment at home and rising coal prices, the latest challenges posed by Indonesia's government will be less than welcome.

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.