Sektor listrik ASEAN perlu mencapai investasi USD1.3 triliun pada 2040
Nol di jaringan listrik ASEAN, kata para analis.
Menurut laporan terbaru oleh International Energy Agency, mengingat geografinya yang menantang, pendanaan koneksi lintas batas dapat menjadi sebuah rintangan utama. Kebutuhan investasi sistem tenaga kerja terlihat signifikan dibandingkan dengan stok aset ASEAN yang ada dan kebutuhan akan investasi global.
Proyeksi IEA menunjukkan bahwa total investasi sektor listrik yang diperlukan - tidak termasuk interkoneksi - dapat mencapai sebesar USD1,3 triliun pada2040. Rencana APG saat ini diperkirakan menelan biaya USD20 miliar.
Lebih lanjut dari IEA :
Jelaslah bahwa pengeluaran publik terbatas dan tidak akan cukup untuk pembangunan infrastruktur kelistrikan yang direncanakan secara tepat waktu.
Penyelesaian beberapa interkoneksi lebih realistis daripada yang lain dikarenakan skenario bisnis yang ada. Proyek-proyek ini menikmati pendanaan dari bank pembangunan multilateral, lembaga bilateral, dan sektor swasta.
Namun, proyek APG lainnya kurang memiliki kelayakan ekonomi walau mereka memiliki manfaat regional dan dapat dilihat sebagai barang publik regional. ASEAN perlu berinvestasi lebih langsung dalam APG, memberikan jaminan publik untuk menarik lebih banyak investasi langsung swasta dan asing, serta menghindari pendanaan interkoneksi regional strategis yang semata-mata hanya bersumber dari anggaran sendiri.