Indonesia meluncurkan Investasi dan Rencana Kebijakan Komprehensif senilai $20 miliar untuk Just Energy Transition Partnership
Ini bertujuan mencapai 44% porsi energi terbarukan pada 2030.
Pemerintah Indonesia telah meluncurkan Rencana Investasi dan Kebijakan Komprehensif untuk Kemitraan Just Energy Transition senilai $20 miliar, menguraikan peta jalan untuk transisi energi negara tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Ad Interim Erick Thohir mengatakan rencana ini mempertimbangkan tantangan dalam melaksanakan transisi tersebut, mencakup aspek teknis, keuangan, kebijakan, dan keadilan sosial.
"Peluncuran dokumen CIPP ini menandai kolaborasi luar biasa antara Indonesia dan mitra-mitra yang memiliki visi bersama untuk mengembangkan Indonesia. Ini merupakan komitmen penting untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dunia," kata Thohir.
"Tujuannya tidak lain adalah untuk melaksanakan komitmen dekarbonisasi yang ambisius, serta mengembangkan ekonomi yang kuat dan mapan. Komitmen ini sejalan dengan Blue Print nasional kita, yaitu 'Visi Indonesia Emas 2045', yang merinci sejumlah target untuk kepentingan nasional dan kepentingan global Indonesia, terutama membuka akses inklusif terhadap energi bersih untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), mendorong pertumbuhan ekonomi, dan memberantas kemiskinan," tambahnya.
Indonesia bertujuan untuk mengurangi emisi sistem on-grid-nya menjadi tidak lebih dari 250 metrik ton karbon dioksida dari baseline 305 metrik ton. Ini juga bertujuan untuk mencapai porsi generasi energi terbarukan sebesar 44% pada 2030, demikian dikatakan oleh Kedutaan Besar & Konsulat AS di Indonesia dalam sebuah pernyataan.
Negara ini akan menerima pendanaan sebesar $10 miliar dari International Partners Group yang melibatkan AS, Jepang, Kanada, Denmark, Uni Eropa, Jerman, Prancis, Norwegia, Italia, dan Inggris untuk JETP. Glasgow Financial Alliance for Net Zero akan memfasilitasi pendanaan sisanya sebesar $10 miliar.