, Japan

Jepang secara radikal mengubah kebijakan energi setelah Gempa Maret

Bencana Fukushima berarti perombakan dalam kebijakan energi Jepang.

Berbicara di Singapore International Energy Week, Takuya Kimura dari Ministry of Economy, Trade and Industry mengatakan bahwa prospek pengoperasian kembali pembangkit listrik tenaga nuklir di Jepang telah menjadi 'negatif' yang kini mendorong negara tersebut untuk meningkatkan pangsa energi terbarukan menjadi 20% pada tahun 2020 dari 10% saat ini.

“Pasar energi terbarukan akan meningkat 10 triliun pada 2020, dari 1 triliun pada 2009 dengan memperoleh pasar luar negeri, inovasi dan deregulasi,” katanya.

Menurut Kimura, tujuan tersebut sejalan dengan revisi Strategic Energy Plan of Japan for 2030 yang juga bertujuan untuk mengurangi emisi karbon.

“Pemerintah Jepang sekarang telah melakukan reformasi dramatis tentang Kebijakan Energi dengan memperkenalkan energi terbarukan lebih lanjut sebagai kebijakan utama. Kami telah berpikir untuk secara mendasar mengubah sistem pasokan dan permintaan energinya pada tahun 2030,” katanya.

“Untuk mengarsipkan rencana ini, perlu untuk mengembangkan dan menyebarluaskan industri, teknologi, dan sistem terkait energi, di mana Jepang memiliki daya saing internasional, sebagai kekuatan. Kebijakan energi dan strategi pertumbuhan Jepang harus didorong secara terpadu.

Rencana dasarnya meliputi hal-hal berikut:

1. Rasio swasembada energi dan rasio pasokan bahan bakar fosil yang dikembangkan sendiri akan digandakan masing-masing, dan, sebagai akibatnya, rasio kemandirian energi akan dinaikkan menjadi sekitar 70% dari 38% saat ini.

2. 2. Rasio sumber daya nol-emisi dalam struktur sumber daya akan dinaikkan menjadi sekitar 70% dari 34% saat ini.

3. Emisi CO2 dari konsumsi energi di sektor perumahan akan berkurang separuhnya.

4. Di bidang industri akan dilakukan upaya untuk menjaga dan meningkatkan kecukupan energi yang berada pada level tertinggi di dunia.

5. Perusahaan Jepang akan mempromosikan untuk memperluas teknologi energi kelas atas kami secara internasional.

 

PT Jawa Satu Power mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga LNG sebesar 1.760 MW di Indonesia

Pembangkit ini dapat memproduksi listrik untuk 4,3 juta rumah tangga.

Barito Wind Energy mengakuisisi mayoritas saham di PT UPC Sidrap Bayu Energi

Perusahaan ini akan memegang saham sebesar 99,99% di perusahaan tersebut.

Grup NEFIN bekerja ekstra keras dalam mengejar proyek-proyeknya

CEO Glenn Lim menjelaskan bagaimana keterlambatan berubah menjadi hal baik karena perusahaan bertujuan mencapai kapasitas 667 MW pada 2026.

Summit Power International menyediakan dukungan LNG yang vital untuk Bangladesh

Tanpa pasokan listrik cross-border, LNG diperlukan oleh negara yang menghadapi kendala geografis untuk menerapkan sumber energi terbarukan.

JERA, mitra unit PT PLN untuk pengembangan rantai nilai LNG

MOU juga mencakup studi kemungkinan konversi ke hidrogen, rantai nilai amonia.

VOX POP: Bagaimana teknologi vehicle-to-grid dapat meningkatkan transisi energi?

Teknologi vehicle-to-grid (V2G) dipandang sebagai inovasi revolusioner menuju ketahanan jaringan listrik dan peningkatan transisi energi yang kokoh.

IDCTA: Partisipasi global dapat meningkatkan penjualan kredit karbon Indonesia

Pasar karbon Indonesia yang baru dibuka memiliki sebanyak 71,95% kredit karbon yang belum terjual pada akhir 2023.

Bagaimana Asia Tenggara dapat mencapai potensi biogasnya

Kawasan ini hanya memiliki sekitar satu gigawatt kapasitas dengan Thailand, Indonesia, dan Malaysia memimpin dalam hal produksi.