, Indonesia
Photo by Alena Koval via Pexels

Pertamina memperkenalkan pedoman pembiayaan berkelanjutan

Ini mendukung target perusahaan untuk mengurangi emisi sebesar 32%.

Pertamina Indonesia telah meluncurkan Kerangka Pembiayaan Berkelanjutan pertamanya yang menetapkan pedoman untuk penerbitan instrumen pembiayaan.

“Langkah strategis untuk menetapkan Kerangka ini sejalan dengan upaya keuangan kami untuk menciptakan nilai jangka panjang dan keberlanjutan bagi para pemangku kepentingan sekaligus memberikan dampak positif,” kata Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini.

Langkah ini juga menegaskan komitmen Pertamina untuk mewujudkan target pengurangan emisi sebesar 32% dari skenario Business as Usual (BAU) pada 2030 dan mendukung sepenuhnya upaya Indonesia untuk mencapai emisi nol bersih pada 2060..

Di bawah kerangka ini, Pertamina dan unit-unitnya akan dapat menerbitkan instrumen pembiayaan hijau atau transisi untuk membiayai dan/atau membiayai kembali proyek hijau atau transisi yang memenuhi syarat dalam sembilan kategori: energi terbarukan, hidrogen hijau, jaringan transmisi dan distribusi untuk gas terbarukan dan rendah karbon, bangunan hijau, transportasi bersih, bahan bakar rendah karbon, pengelolaan sumber daya alam hidup dan penggunaan lahan yang ramah lingkungan, pengurangan emisi, dan transisi dalam pelayaran.

Pedoman ini juga mencakup proses tata kelola dan pelaporan yang kuat untuk memastikan transparansi dan visibilitas kepada investor dan pemberi pinjaman.

Pertamina mengatakan ISS-Corporate telah memvalidasi konsistensi kerangka ini dengan strategi keberlanjutan perusahaan, serta kesesuaiannya dengan Prinsip Obligasi Hijau yang diterbitkan oleh Asosiasi Pasar Modal Internasional (International Capital Market Association) dan Prinsip Pinjaman Hijau yang diterbitkan oleh Asosiasi Pasar Pinjaman (Loan Market Association).

KS Orka memperluas kapasitasnya melewati 200 MW lewat proyek Sorik Marapi

Ini menjadi tonggak penting bagi salah satu proyek listrik bersih terbesar di Indonesia.

CPI kembangkan biomassa bambu ke proyek hybrid yang lebih besar

Warga lokal menggerakkan inisiatif energi terbarukan berbasis komunitas di Indonesia.

Bagaimana Jepang dapat menghidupkan kembali komitmennya pada energi terbarukan

Negara tersebut menghadapi tantangan dari sisi sistem maupun regulasi.

Kawasan Asia-Pasifik perlu selaraskan rencana energi dan pusat data

Akses terhadap energi terbarukan menjadi kunci bagi perluasan pasar.

APAC memimpin pertumbuhan energi nuklir

Ketegangan geopolitik dan harga bahan bakar fosil mendorong upaya diversifikasi.

Peralihan China dari batu bara ke hidrogen terhambat oleh biaya tinggi dan keterbatasan infrastruktur.

Hidrogen hijau membutuhkan pasokan energi terbarukan yang besar dan penyimpanan yang mahal.

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.