, Japan

Jepang didesak untuk menghidupkan kembali turbinnya untuk meningkatkan tenaga angin

Sebanyak 292 turbin akan menjadi  "tua" pada tahun 2034.

Pasar tenaga angin Jepang saat ini termasuk yang terkecil di Asia dan dunia. Mereka mengincar kapasitas tenaga angin 10GW dalam rencana bauran energinya di awal 2020-an dan Japan Wind Power Association mengusulkan 36.2GW lebih lanjut pada tahun 2030.

Dalam pengumuman oleh JWPA Wind Vision Report di World Smart Energy Week 2016, Yoshino Ueda, general manager di JWPA, mengungkapkan bahwa salah satu masalah terbesar yang menghambat Jepang dalam memposisikan dirinya di pasar tenaga angin adalah kelalaiannya dalam menghidupkan kembali turbin-turbin yang dimiliki.

Keberadaan turbin angin tua, yang telah beroperasi atau telah beroperasi selama 20 tahun, diperkirakan akan meningkat secara mengkhawatirkan hanya dalam waktu kurang dari 5 tahun. Pada tahun 2020, turbin ini tidak akan dapat digunakan secara maksimal meskipun ada beberapa yang masih layak dipakai pada kondisi angin yang baik.

Sekitar 292 turbin angin akan dianggap tua pada tahun 2034. "Kita harus menghentikan turbin-turbin lama dan membangun kembali turbin besar yang efisien," jelas Ueda. "Untuk menciptakan pasar repowering turbin angin, kita harus mengatur kebijakan dan aturan yang relatif."

Ueda menyebutkan bahwa di antara manfaat repowering adalah pencegahan kecelakaan, peningkatan output daya, pemasangan tenaga angin yang konstan, penciptaan lapangan kerja di daerah, dan permintaan tambahan untuk industri turbin angin.

Promosi repowering hanyalah satu di antara lima proposal cabang JWPA untuk meningkatkan tenaga angin di Jepang, yaitu; mengurangi LCOE, meningkatkan infrastruktur jaringan, mempromosikan repowering, mempromosikan angin lepas pantai, dan membangun rantai pasokan domestik.

World Smart Energy Week akan berlangsung mulai hari ini hingga 4 Maret 2016 di Tokyo, Jepang. Acara ini mengumpulkan para ahli terkenal dari bidang smart energy dan renewable energy dari seluruh Jepang dan dunia yang akan berbagi teknologi terbaru dan tren industri. 

PT Jawa Satu Power mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga LNG sebesar 1.760 MW di Indonesia

Pembangkit ini dapat memproduksi listrik untuk 4,3 juta rumah tangga.

Barito Wind Energy mengakuisisi mayoritas saham di PT UPC Sidrap Bayu Energi

Perusahaan ini akan memegang saham sebesar 99,99% di perusahaan tersebut.

Grup NEFIN bekerja ekstra keras dalam mengejar proyek-proyeknya

CEO Glenn Lim menjelaskan bagaimana keterlambatan berubah menjadi hal baik karena perusahaan bertujuan mencapai kapasitas 667 MW pada 2026.

Summit Power International menyediakan dukungan LNG yang vital untuk Bangladesh

Tanpa pasokan listrik cross-border, LNG diperlukan oleh negara yang menghadapi kendala geografis untuk menerapkan sumber energi terbarukan.

JERA, mitra unit PT PLN untuk pengembangan rantai nilai LNG

MOU juga mencakup studi kemungkinan konversi ke hidrogen, rantai nilai amonia.

VOX POP: Bagaimana teknologi vehicle-to-grid dapat meningkatkan transisi energi?

Teknologi vehicle-to-grid (V2G) dipandang sebagai inovasi revolusioner menuju ketahanan jaringan listrik dan peningkatan transisi energi yang kokoh.

IDCTA: Partisipasi global dapat meningkatkan penjualan kredit karbon Indonesia

Pasar karbon Indonesia yang baru dibuka memiliki sebanyak 71,95% kredit karbon yang belum terjual pada akhir 2023.

Bagaimana Asia Tenggara dapat mencapai potensi biogasnya

Kawasan ini hanya memiliki sekitar satu gigawatt kapasitas dengan Thailand, Indonesia, dan Malaysia memimpin dalam hal produksi.