, Vietnam

Philippines' Ayala Group to develop US$493m wind farm in Vietnam

It has a capacity of 352MW.

AC Energy, a subsidiary of the Philippines' Ayala Group, plans to invest in an ambitious wind farm project in Vietnam's Qang Binh province.

Through its subsidiary New Energy Investments (NEI), AC Energy plans to invest in the 352-MW B&T wind farm in Quang Binh Province with a total estimated cost of US$493m. The first phase of the project has a capacity of 252 MW, with a total investment of US$353m.

Earlier this month, AC Energy has inked a memorandum of understanding with the Quang Binh Province People's Council, led by its chairman Hoàng Đăng Quang. On June 29, the Ayala Group confirmed that it has entered into a 50-50 joint venture with AMI Renewables Energy Joint Stock Co., a joint stock company incorporated in Vietnam, to invest in NEI.

However, the group clarified that the sizing of the wind farm is still subject to further review and that the project is still in pre-development stages.

Quang Binh Province has a potential to develop 800MW-1,000MW of wind power and has been actively pitching investment opportunities to investors in the power sector.

For its part, AC Energy is pursuing an investment strategy for 5GW in the attributable capacity of renewable energy projects in Asia by 2025.  

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.