, India

Laos gets $72.5M loan for hydropower projects

India will accord a $72.55 million loan to Laos for two hydro power projects.

This was announced by Indian President Pratibha Devisingh Patil during a five-day state visit to Laos yesterday in response to an invitation from her Lao counterpart Mr Choummaly Sayasone.

The new commitment for $ 72.55 million was made for a 230 KV Double Circuit Transmission Line from Nabong to Thabok with sub stations ($ 34.68 million), and the 15 MW Nam Boun 2 hydro power project ($ 37.86 million). In addition, Laos sought $30 million more credit for the development of irrigation schemes in four provinces. India has spent or committed a total credit line of $162 million to Laos.

The loan agreement was recently signed in Vientiane by Exim Bank Executive Director Prabhakar Dalal and Lao Foreign Minister Somdy Donangly at a meeting of the India-Laos Business Forum.

Patil also called upon Indian businessmen to avail of the opportunities provided by the new Laos investment environment and urged private investors to enter the hydropower, mining, construction, roads, railways and agricultural sectors in Laos.

Representatives from 25 Indian companies, including from CII, FICCI and ASSOCHAM, the Lao National Chamber of Commerce and Industry, and the Indian Chamber of Commerce in Laos participated in the meeting.

The two leaders also performed a “virtual” inauguration of the 115 KV Paksong Bangyo double circuit transmission line located in Champassak province, for a length of 53 km constructed by Angelique International Ltd, a New Delhi-based engineering and construction company. India provided a $ 10 million line of credit for this in 2008. The company has also constructed the Namsong Hydro Project.

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.