, Saudi Arabia
106 views

ACWA Power, EBRD sign sustainable infrastructure financing deal

Focus countries are Uzbekistan, Azerbaijan, and Egypt.

Saudi Arabia-based ACWA Power signed a memorandum of understanding (MoU) with the European Bank for Reconstruction and Development (EBRD) to finance sustainable infrastructure projects.

Under the MoU, the two parties will be cooperating on project development in renewable energy, green hydrogen, and green desalination over the next five years, ACWA Power said in a statement.

They will be focusing on Uzbekistan, Azerbaijan, and Egypt to support their energy transition.

READ MORE: ACWA Power, KEPCO ink deal for green hydrogen, ammonia projects development

“This MOU with the EBRD is an important signal from financial institutions in finding lasting solutions in the face of global warming, cements a long-standing business relationship and is a vote of confidence in ACWA Power’s abilities in being part of the journey towards a sustainable future,” said ACWA Power CEO and Vice Chairman Paddy Padmanathan.

ACWA Power has nine projects under operation or advanced development in the focus countries, eight of which are renewable energy.

The two parties have worked together since 2011 for project developments in Central Asia, the Middle East and North Africa.

Follow the link for more news on

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.