, Philippines

Philippines looks to fast-track renewables policies to curb dependence on coal

Power distribution utilities will be mandated to source a minimum portion of energy from renewables.

The Philippines’ Department of Energy (DOE) is hoping to fast-track the implementation of two key renewable energy policies in an effort to reduce the country’s dependence on coal, Reuters reports.

The Southeast Asian nation aims to double its power generation capacity by 2030 to support a growing economy, but remains heavily reliant on coal, the cheapest yet dirty fuel option.

Recent years saw the rash of approvals for coal-fired plants in the Philippines as it struggles to reduce the cost of electricity, amongst the highest in Asia, to attract more foreign investments.

Under the first policy, called the Renewable Portfolio Standards, energy secretary Alfonso Cusi said power distribution utilities will be mandated to source a minimum portion of energy from renewable sources, thus guaranteeing a market for RE producers.

The second policy, called the Green Energy Option, “will empower consumers to demand that their energy is sourced from renewable resources,” Cusi said.

He said the DOE will also establish a Green Energy Rate for 2,000 megawatts of new RE capacity, or a baseline price that will “support the RE generators with securing (power supply agreements) and selling their energy”.

Read the full report here.

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.