IPP
, Australia

UAC Energy makes $542m takeover bid for Aussie wind farm Infigen

Infigen is considering its response to the proposal.

Philippines’ Ayala-owned UAC Energy Holdings has expressed intent to make an all-cash takeover bid of Australian wind farm operator Infigen for $541.73m (A$777m), according to a press release. This translates to $0.56 (A$0.80) per Infigen stapled security.

The offer is said by UAC to be attractive in the context of falling electricity prices as well as Infigen’s “relatively high debt servicing costs, its limited track record in paying distributions and its decisions to suspend investment in a number of projects and defer the delivery of its development pipeline.”

At the same time, the company has acquired an aggregate interest in 12.82% of Infigen’s stapled securities, consisting of beneficial ownership of 9.9% of the Infigen stapled securities and an economic interest in a further 2.92% via a Total Return Swap (TRS).

Infigen’s board said that it is considering its response to the proposal. They found the timing of the proposal to be “opportunistic,” considering recent falls in Infigen’s stapled security price and Australian energy prices since the global onset of COVID-19.

Further, they expressed concern that UAC may not have enough funding in place to refinance Infigen’s debt if required, as the proposal included conditions relating to Infigen disclosing any change of control consequences in its debt facilities.

Goldman Sachs and Lazard are acting as Infigen’s financial advisers, whilst Gilbert + Tobin is acting as legal adviser. 

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.