, India

Tata Power chooses clean energy

India’s largest power utility won’t invest in coal-fired power plants but will go for clean energy projects instead.

Tata Power Company described coal fired projects as “impossible” to develop considering the already high and rising price of coal.

“Why would anyone want to invest at this stage in a coal project?” asked Tata Power Executive Director S. Padmanabhan. “Investment has stopped.”

The Indian government also isn’t supplying enough coal to enable Tata Power’s 1,050-megawatt Maithon plant to reach full capacity, he said.

Tata Group is focusing on new clean energy investments as coal powered projects face fuel shortages in India and environmental hurdles in the U.S. and Europe.

Its overseas clean energy investments include stakes in two geothermal projects in Australia and Indonesia with Sydney-based Origin Energy Ltd. It recently bid for its first overseas wind and solar farms in South Africa with Exxaro Resources Ltd based in Pretoria.

Padmanabhan noted that renewable projects are a better way to expand into new power markets because the investment tends to be smaller, the plants are built faster and costs are usually more uniform globally.

He said it’s impossible to do a coal based project in the U.S. and Europe since climate change concerns could potentially shut plants in the future.


 

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.