, India
Source: Tata Power website

Tata Power, JLL India partner to power realty space with green energy

The industry contributes nearly 40% of greenhouse gas emissions.

Tata Power and JLL India have partnered to push for green energy solutions in the realty space. 

Under the memorandum of understanding (MoU), Tata Power will be providing reliable and cost-effective renewable energy through Open Access Solutions. 

It will be installing solar rooftops and provide seamless and consumer-friendly metering and billing solutions.

"We are at a tipping point and, to deliver a net zero economy, adoption of renewable and green energy is the need of the hour,” Radha Dhir, CEO and Country Head, India, JLL, said. 

“While setting or committing to sustainability goals acknowledges the issue's criticality, efforts must be made to convert commitments into tangible results.”

Read more: Tata Power profit rises 90% YoY in Q1 FY23

The MoU seeks to reduce greenhouse gas emissions from the realty space, which currently contributes nearly 40% of emissions.

JLL India has presence in 11 cities, 17 offices, and more than 135 clients across the country. In total, the company manages more than 415 million square feet of space.

Under its 2021 Global Sustainability Report, JLL set a net-zero target for the full abatement of 95% of its carbon footprint by 2040. 

 

 

Follow the link for more news on

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.