, India
Photo from India's Ministry of New and Renewable Energy.

India, Saudi Arabia ink deal for energy cooperation

The cooperation will cover grid integration, hydrogen, and digitalisation, amongst others.

The governments of India and Saudi Arabia signed a memorandum of understanding (MOU) to strengthen ties and cooperation in various areas in the energy sector.

In a statement, the Ministry of New and Renewable Energy said the agreement will cover collaboration in the areas of renewable energy, energy efficiency, hydrogen, electricity and grid interconnection between the two countries.

They also plan to work together in the areas of petroleum, natural gas, strategic petroleum reserves and energy security.

ALSO READ: India could install record-high 4 GW rooftop solar in 2024

The MOU also provided encouraging bilateral investment in renewable energy, electricity, hydrogen and storage and oil & gas.

India and Saudi Arabia will also work on the circular economy and its technologies to reduce climate change effects and promote digital transformation, innovation, cyber security and artificial intelligence in the energy sector.

The countries will also work on localising materials, products and services related to the energy sector, and cooperate with companies specialising in the sector, and other energy-related fields they agreed upon.

Follow the link for more news on

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.