Photo from Masdar

Masdar partners with Bahrain’s Mumtalakat for clean energy push

The Kingdom of Bahrain aims to promote sustainable energy with net-zero emissions by 2060.

Abu Dhabi Future Energy Company PJSC (Masdar) and Bahrain Mumtalakat Holding Company (Mumtalakat) have signed a memorandum of understanding (MoU) for the potential exploration of clean and renewable energy projects in the Kingdom of Bahrain.

Under the agreement, both entities will cooperate in the development of a project pipeline that will promote cost-competitive green energy in the territory, build local capabilities, and invest in innovation through both parties’ expertise.

As a measure to promote sustainability, the MoU also aims to boost the production of high-skilled job opportunities and talent development programmes in Bahrain. And importantly, it aligns with the nation’s urgent afforestation plan, increasing tree planting by 2035 and reaching net-zero carbon emissions by 2060.

ALSO READ: India targets to double solar, wind energy by 2030

“We firmly believe that through strategic partnerships with industry leaders and investing in sustainable technologies, we can contribute towards creating a lasting positive sustainable impact for future generations,” His Excellency Shaikh Abdulla bin Khalifa Al Khalifa, CEO of Mumtalakat, said.

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.