, India

Adani, Ballard ink MoU for hydrogen fuel cells commercialisation in India

The companies will examine cooperation opportunities such as fuel cell manufacturing.

Adani Group and Ballard Power Systems entered a non-binding memorandum of understanding (MoU) last month to evaluate the commercialisation of hydrogen fuel cells in mobility and industry applications in India.

In a statement, Adani Group said that under the MoU, both parties will explore options for cooperation including collaboration for fuel cell manufacturing in India.

“Green hydrogen is the fuel of the future and fuel cells will be a game-changer in India’s energy transition,” Vneet S. Jaain, director of Adani New Industries Limited (ANIL) said.

“We will be deploying innovative use cases across our businesses with fuel cell trucks, mining equipment, marine vessels, off-road vehicles, and critical industrial power. We will shape the industry through this strategic collaboration,” he added.

ANIL, the newly-formed subsidiary of Adani Enterprises that is focussed on green hydrogen generation, including downstream products, green electricity generation, and manufacturing of electrolyzers and wind turbines, amongst other, will lead the efforts under the MoU.

Adani Group added that it aims to “one of the largest green hydrogen producers globally through accelerated investment in renewable energy.

Follow the link s for more news on

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.