, Saudi Arabia
Photo from ACWA Power.

ACWA Power consortium achieves financial close for 2.6 GW solar projects

The project is expected to start commercial operations in 2025.

A consortium composed of ACWA Power, Public Investment Fund subsidiary Badeel, and Saudi Aramco Power Company (SAPCO) has reached the financial close of the 2.6 gigawatts (GW) Al Shuaibah 1 and Al Shuaiba 2 solar power projects.

In a statement, ACWA Power said the $1.63b senior debt financing for the project includes $450m Saudi Riyal-dominated loan from the National Development Fund, and a $1.18b US-dominated commercial facility from a consortium of local, regional and international banks.

The consortium is composed of Bank Saudi Fransi, First Abu Dhabi Bank, Mizuho Bank, Riyad Bank, Saudi National Bank, Standard Chartered Bank, and Saudi Investment Bank.

ALSO READ: ACWA Power installs 1st wind turbine for 500 MW Uzbekistan wind farm

Al Shuaibah PV 1 has a capacity of 600 megawatts (MW) whilst Al Shuaibah PV 2 could generate 2,031 MW. The plants could meet the demand of around 450,000 households.

ACWA Power said the total investment in the plants is at $2.37b. They will start commercial operations in 2025.

ACWA Power holds a 35.01% stake in the new projects whilst, Badeel and SAPCO have 34.99% and 30% shares, respectively. Saudi Power Procurement Company is the procurer and off-taker for the projects.

Follow the link for more news on

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.