, India
Photo by Mister Fotofreak from Pexels.

Tata Power Solar and Indian Bank partner to offer financing for rooftop solar

They will offer loans of up to $720 for a capacity installation between 3 KW and 10 KW.

Tata Power Solar Systems partnered with the Indian Bank to facilitate funding to encourage consumers to adopt solar rooftop technologies.

In a statement, Tata Power said the funding is anchored on the Pradhan Mantri Surya Ghar Muft Bijli Yojana scheme for installations of up to three kilowatts (kW). Support will also be provided for installations ranging from 3 KW to 10 KW under the regular scheme.

“This collaboration marks a significant step forward, offering tailored financing solutions to empower homeowners while seamlessly aligning with government initiatives like the PM Surya Ghar: Muft Bijli Yojana, aimed at promoting rooftop solar adoption,” Deepesh Nanda, CEO & Managing Director, Tata Power Renewable Energy Limited, said.

ALSO READ: India directs gas-based power plants to maximise generation during summer

Under the PM Surya Ghar Muft Bijli Yojana, residential consumers may avail of loans up to $240.1 (INR20,000) with an annual interest rate of 7%. It also has a nominal margin money requirement of 10% and collateral-free financing, with repayment extending up to 10 years.

Meanwhile for deployment ranging from 3 KW to 10 KW, Tata Power and the Indian Bank will provide eligible applicants with access to loans of up to $720.29 (INR60,000) with a margin money requirement of 20%. Interest rates from 8.4% to 10.8% annually will be in place to ensure competitive financing options.

$1 = INR83.30

Follow the link for more news on

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.