Photo by Sam Forson on Pexels

Saudi inks 2 PPAs for 1,100 MW wind projects

The agreements mark the lowest cost of wind power production in the world.

Saudi Power Procurement Company (SPPC) signed two power purchase agreements (PPA) with a Marubeni Corporation-led consortium for a total of 1,100 megawatts (MW) of wind projects with the lowest wind power production cost globally.

In a social media post, SPPC signed the first PPA for the 600 MW Al-Ghat Project with a levelised cost of electricity (LCOE) of 1.56 cents per kilowatt-hour, marking the record low electricity cost for wind power.

ALSO READ: Saudi Arabia RE capacity expected to reach 31.5 GW by 2030

The second agreement, meanwhile, is for the 500 MW Wa’ad Al-Shamal wind project an LCOE of 1.70 cents/kWh, the second-lowest-cost for wind power production

The two power purchase deals are also in partnership with Abdulaziz Al-Ajlan Sons Co. for Commercia and Real Estat Investment-Aljan & Bros.

The projects will support the country’s National Renewable Energy Programme which aims to generate around 50% of its electricity from renewable energy sources by 2030.

 

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.