, APAC
Photo from GWEC

Wind industry needs over 500,000 techs by 2028 to meet goals

Nearly half of these will need to be filled by new entrants.

Around 532,000 new wind technicians are needed by 2028 to meet the rising demand for onshore and offshore wind, according to a new report by the Global Wind Energy Council (GWEC) and Global Wind Organisation.

Of these, the Global Wind Workforce Outlook said 40% will need to be filled by new entrants, noting the need for a resilient supply chain of skilled personnel to build and maintain wind fleets. Addressing this problem will require governments to invest in vocational training and support international training standards. 

The report also outlines nine steps policymakers can take to address workforce needs. These include setting workforce targets as part of the national energy policy, introducing education courses based on science, technology, engineering and mathematics, and promoting industrial policy and tendering criteria that foster wind installation growth through local jobs.

“Deployment must be accelerated to meet net zero and global renewable targets, meaning it is vital that government and industry work together to build a workforce capable of delivering onshore and offshore wind,” said Ben Backwell, CEO of the GWEC.

Follow the link for more news on

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.