, Philippines
277 views
Photo by Pixabay via Pexels

Philippines ranks second most attractive for renewable energy investment

It expects more RE investments after allowing full foreign ownership.

The Philippines’ Department of Energy (DOE) welcomed the 2024 Climatescope Report by BloombergNEF that ranked the country as the second most attractive emerging market for renewable energy investments.

Citing the report, the DoE said the country’s latest ranking was an improvement from fourth place in 2023 and from 20th in 2021. This reflects the “effectiveness of the Philippines’ comprehensive renewable energy policies, which include auctions, net metering schemes, tax incentives, and an aggressive clean energy target of 35% renewable energy in the power mix by 2030.”

The department also recognised that much still needs to be done specifically in terms of renewable energy deployment as the peak demand is expected to grow 5.3% annually from 2024 to 2028.

“We look forward to realising the potential of increased foreign participation through recent reforms that allow 100% foreign equity in renewable energy projects. These measures aim to unlock greater investments in solar, wind, and hydro projects, fortifying the Philippines as a prime destination for clean energy ventures,” DOE said.

Follow the link for more news on

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.