Photo by Pixabay via Pexels

World Bank OKs $3.5m financing for Uzbek solar plant

This facility will be commissioned later this year.

The World Bank has approved a $3.5m financing in the form of a payment guarantee that will support a solar plant being developed in Uzbekistan.

In a statement, the World Bank said the solar plant in the Khorezm region is set for commissioning in November 2025. It spans 177 hectares and is projected to generate over 240 gigawatt-hours of renewable energy annually.

The plant is expected to reduce carbon emissions by more than 230,000 metric tonnes each year and power approximately 60,000 households.

Voltalia-owned Sarimay Foreign Enterprise LLC will oversee the development, financing, construction, ownership, and operation of the solar plant. Upon commissioning, the project company will sell electricity to the state-owned National Electric Grid of Uzbekistan JSC (NEGU) under a 25-year power purchase agreement.

The World Bank's payment guarantee will secure the obligations of NEGU to purchase electricity from Sarimay Foreign Enterprise. The guarantee has also facilitated the mobilisation of $80m in capital investment, including a financing package over $54m provided by the European Bank for Reconstruction and Development, to implement this project.

Follow the link for more news on

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.