, Indonesia

Asia's coal plants flounder as banks give them the cold shoulder

More than 100 financial institutions have quit coal since February.

Asia’s coal developers and coal-fired power plants are struggling to build new markets and keep afloat as global financial institutions turn their backs on them to avoid criticism over climate change, Reuters reports.

“Coal power plant financing is very challenging,” said Dharma Djojonegoro, Deputy Chief Executive Officer of Indonesia’s PT Adaro Power, the power generation unit of the country’s second-largest coal miner PT Adaro Energy.

Also read: Difficulties for IPPs intensify after new PLN rules: Adaro Power CEO

“European banks have said they don’t want to finance coal projects for a while, Japanese followed and now Singapore. About 85% of the market now don’t want to finance coal power plants,” he said.

More than 100 major financial institutions have divested from thermal coal projects by February, along with more than 20 significant insurers, according to the Institute of Energy Economics and Financial Analysis.

Also read: Mitsubishi UFJ Financial Group to cease coal financing

The lack of funding may delay plants in other markets where thermal coal demand is expected to grow, including India and Vietnam, which are depending on low-cost coal-fired power to support their developing manufacturing sectors.
https://asian-power.com/project/news/investors-look-inject-150b-in-vietnams-power-sector

“Certainly for the coal-fired power sector it’s already clear there is no investment coming from European banks, US banks, or Australian banks,” said Sacha Winzenried, a partner with PricewaterhouseCoopers in Jakarta.

Read the full report here.

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.