, Uzbekistan
Photo from IAEA.

IAEA concludes safety process review for Uzbekistan’s first nuclear plant

The mission was held from 16 to 20 January upon the Uzbekistan government’s request.

A team of experts from the International Atomic Energy Agency (IAEA) has concluded the review of Uzbekistan’s safety processes to evaluate the site of its first nuclear power plant.

Following the five-day mission to Uzbekistan, Ayhan Altinyollar, Team Leader for the review and Nuclear Safety Officer in the IAEA Department of Nuclear Safety and Security, said the country carried out an  “objective and safety-oriented site characterisation process” that highlights the safety of workers, public, and environment, in line with the agency’s standards.

The country plans to construct the plant in the southeast area. Uzbekistan signed a deal with Russia to construct two VVER-1200 pressurised water reactors in 2019, IAEA said in a statement.

READ MORE: Southeast Asia's nuclear ambitions dashed by public opinion

In 2019, it selected the site and installed a monitoring station for the data collection on seismological, hydrological, meteorological and environmental parameters.

IAEA’s Site and External Events Design Review Service (SEED) missions include reviewing site selection, site assessment and design of structures, systems and components, taking into account site-specific external and internal hazards.

The final mission report will be handed to the Uzbekistan government within three months.

Follow the link for more news on

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.