, India

ONGC targets 10 GW renewable portfolio by 2030

It is also exploring carbon capture, utilisation and storage development.

India’s Oil and Natural Gas Corporation (ONGC) is investing around $12b (INR1t) by the end of the decade as it aims to ramp up its renewable energy portfolio to 10 gigawatts by 2030 in line with its goals to lower its carbon emissions.

In a statement, ONGC said that as part of the country’s aim to reduce carbon intensity by 45% in 2030, it is also planning to venture into other low-carbon sectors including green hydrogen, green ammonia, and other green hydrogen derivatives.

ALSO READ: ONGC unit, YPF SA sign MOU for enhanced energy cooperation

The company is also prioritising research and development in carbon capture, utilisation and storage technologies.

It added that it plans to build two green-field oil-to-chemical plants in India.

ONGC has also engaged in various decarbonisation measures, reducing its scope-1 and scope-2 emissions by 17% in the last five years. It aims to attain net-zero emissions by 2038.

Despite this, the company said that oil and gas exploration will still be the “cornerstone” of its energy business.

$1 = INR83.12

Follow the link for more news on

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.