, China
Photo from Envato

China to operate 40% of global offshore wind capacity by 2050

The country’s sector is expected to advance despite high investment costs and fading subsidies.

China is projected to operate around 40% of the world’s offshore wind capacity by 2050, expected to install up to 16 gigawatts (GW) annually over the next two to three years, said S&P Global.

It is also expected to continue supplying up to 70% of the world's wind turbine nacelles and key components in the foreseeable future.

The country’s progress is also anticipated to advance despite barriers such as complex and heftier development costs relative to other renewables.

According to S&P Global Ratings’ credit analyst, Apple Li, the offshore wind sector is developing slower than onshore wind and solar power due to high investment costs and fading subsidies.

Meanwhile, China is expected to persist amidst fading subsidies, driven by favourable funding, geography, demand, and improving technology.

Moreover, state-owned independent power producers dominate the country’s market, providing stable funding for projects.

 

Follow the link s for more news on

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.