, India
Photo by Dhruvan Patel via Pexels

India issues over 6 GW of RE tenders in October

More than 6,000 MW of capacities were also allocated to various developers.

Around 6,802 megawatts (MW) of renewable energy (RE) tenders were issued in October 2024 in India, led by NHPC’s 1,200 MW ISTS Connected solar bid, according to JMK Research’s latest report.

Another major player mentioned was Solar Energy Corporation of India with its 1,200 MW round-the-clock RE power tnder, and NTPC with its 1,200 MW wind-solar hybrid tender.

Nine of the 14 tenders were solar projects, and the rest were a mix of wind, wind-solar hybrid, and RE plus storage.

Aside from these, Gujarat Urja Vikas Nigam Ltd. (GUVNL) issued a draft tender to set up standalone battery energy storage systems (BESS) with a total capacity of 1,600 megawatt-hours (MWh) in Gujarat. Developers will build, own, and operate the BESS.

GUVNL will sign a battery energy storage purchase agreement with the winning bidders. The minimum bid size is 400 MWh (50 MW for 8 hours), and bids can increase in multiples of 50 MW/400 MWh.

JMK Research also reported that 6,316 MW of RE capacities were allocated to various developers last month. Avaada secured the highest capacity at 1,090 MW, followed by JSW Energy and Adani with 600 MW each.

Follow the link s for more news on

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.