, Philippines
Photo via DOE

PH, US finalise joint energy framework to boost collaboration

Both countries recognise the importance of reducing reliance on fossil fuel imports.

The Philippines and the United States have completed the Guiding Document that establishes a framework designed to facilitate collaboration and ensure the effective development and implementation of joint energy programmes.

In a statement, Manila’s Department of Energy (DOE) said this was finalised during the 2nd United States-Philippines Energy Policy Dialogue held last week.

Officials from both nations also discussed enhancing deployment of renewable energy technologies, modernising and expanding transmission infrastructure, and exploring nuclear energy for electricity generation. They also emphasised the importance of reducing reliance on imported fossil fuels to strengthen security and resilience.

The dialogue highlighted the importance of financing, technology, and infrastructure to support energy transition. These factors are critical to ensure an equitable, affordable, and inclusive shift to cleaner sources.

“By prioritising these objectives, the Philippines and the United States aim to address the dual challenges of fostering sustainable development and mitigating climate change, whilst paving the way for a cleaner, more resilient, and equitable energy future,” DOE said.

Follow the link s for more news on

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.